oleh

Chini: Menjadi Bidan atau Biduan Sama-sama Melayani Masyarakat

CIREBON (CT) – Bidan adalah profesi atau pekerjaan yang dianggap masyarakat sebagai pekerjaan yang mulia, karena bidan sering menolong ibu-ibu hamil dalam proses melahirkan, sehingga profesi tersebut menuntut seseorang untuk siap siaga dalam waktu dan kondisi apapun.

Hal tersebut, membuat orang beranggapan bahwa bidan adalah profesi yang super sibuk atau tidak ada waktu untuk santai. Namun, semua itu tidak berlaku kepada Bidan Chini Charsini (34) warga Perum Mutiara Bandongan, City Blok D 08 Sumber, Kabupaten Cirebon, dirinya selain berprofesi sebagai bidan, ia juga dikenal sebagai biduan dangdut.

Dirinya mengaku sering ditawari manggung diacara-acara seremonial, baik dilingkungan pemerintahan maupun warga biasa. Wanita yang bersuamikan seorang anggota Polisi tersebut, tidak merasa terbebani dengan 2 profesi tersebut, karena menurutnya, bidan dan biduan mempunyai sebuah kesamaan, yakni sama-sama memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan bentuk yang berbeda.

“Saya tidak merasa terbebani, karena bidan dan biduan sama-sama melayani masyarakat,” ujarnya.

Dari segi penghasilan dari 2 profesi tersebut, memang biduan lah yang lebih besar, namun dirinya lebih mengutamakan profesinya sebagai bidan, karena menurutnya, profesi tersebut adalah pekerjaan yang sangat mulia, walaupun dari segi penghasilan lebih sedikit.

Untuk penghasilan sekali manggung, bidan biduan biasa disebut oleh penggemarnya itu, sekitar Rp. 750.000-Rp. 1.500.000 tergantung acaranya, untuk acara besar ia mematok tarif Rp. 1.500.000 dan acara kecil atau sederhana sekitar Rp. 1.000.000, itu belum termasuk saweran yang diberikan terhadap penonton.

“Untuk sekali manggung saya mematok tarif Rp. 750.000 – Rp.1.500.000, itu tergantung besar kecilnya acara dan juga kalau rejekinya, dari saweran saya bisa mendapakan honor tambahan sebesar 1 sampai 2 jutaan,” tuturnya.

Ibu dari dua anak tersebut, mengaku sudah dapat ijin dari suaminya terkait kegiatan dirinya sebagai Biduan, dengan syarat agar menjaga cara berpakaian dengan tidak menggunakan pakaian yang seksi, bahkan ia menggunakan hijab.

Menurutnya, banyak biduan-biduan dengan paras yang cantik dan seksi, namun biduan yang berprofesi sebagai bidan sangat jarang dan tidak ada, makanya dirinya merasa percaya diri dan juga ia ingin merubah cara pandang masyarakat terkait profesi biduan yang dianggap negatif, dengan cara ia menggunakan hijab.

“Banyak Biduan yang lebih seksi, cantik dan suaranya merdu, tapi kan belum ada biduan bidan, makanya aku merasa PD dan aku ingin merubah cara pandang warga terkait biduan yang negatf,” ujar Chini sambil tersenyum.

Bidan biduan yang hobinya senam dan bermain voly tersebut, berharap agar segera diangkat menjadi PNS dan tentunya masih bisa terus menjadi biduan yang dikenal dengan biduan yang berprofesi sebagai bidan. (CT-127)

Komentar