oleh

Berpotensi Resahkan Cirebon, Aliran Sang Raja Terakhir Sudah Diawasi Kesbangpolinmas

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Aliran Sang Raja Terakhir yang diduga sesat yang menyebar di Kawasan Kejaksan, Kota Cirebon rupanya sudah diawasi oleh Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kota Cirebon.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kesbangpolinmas Kota Cirebon, Nurhayudi mengungkapkan, meski belum mendapat laporan soal aliran yang diduga sesat di Kawasan Kejaksan, namun pihaknya sudah mengenal betul sang tokoh penyebar aliran tersebut yang mengaku sebagai Raja Terakhir.

Muhammad (Ahmad) Alcaff, sang tokoh yang mengaku sebagai Raja Terakhir disebut sudah dihentikan pergerakannya oleh Kesbangpolinmas. Menurut, Nurhayudi, Muhammad Alcaff pernah mengajarkan aliran yang tak sepaham dengan ajaran islam yang berkembang.

“Sudah pernah kita peringatkan sebelumnya, namun karena belum melihat pergerakan yang membahayakan, kita akhirnya hanya mengimbau dia dan pengikutnya menjalankan ajarannya secara privasi dan melarang untuk menyebarluaskannya,” tutur Nurhayudin, Kamis (25/02).

Kini Sang Raja Terakhir yang diketahui mengelola lembaga pendidikan tersebut, sudah diimbau untuk tidak mengajarkan ajarannya di tempat publik dan masih dalam pengawasan Kesbangpolinmas Kota Cirebon.

Seperti diketahui, Aliran Sang Raja terakhir ini berkembang salah satunya di wilayah Kejaksan, Kota Cirebon. Untuk bisa mengikuti aliran ini, para warga tak perlu mengucapkan syahadat, namun cukup mengumpulkan fotocopy KTP dan KK dan berjanji akan terus mengikuti ajaran yang disampaikan Sang Raja Terakhir.

Aliran ini menjanjikan suatu pekerjaan dan mata pencaharian yang akan menyelamatkan warga di hari akhir. Sang Raja Terakhir ini pun mengaku memiliki harta senilai Rp 700 triliun yang bisa mempekerjakan seluruh warga Cirebon bahkan Indonesia. (Wilda)

Komentar