oleh

Bakal Terima Hibah dari Jerman, Pastikan Kondisi TPA Kopiluhur Siap

Citrust.id – Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati melakukan peninjauan lapangan bersama konsultan Kementerian PUPR, CDM Smith ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopiluhur, Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, Selasa (18/11) siang.

Peninjauan lapangan tersebut merupakan bagian dari persiapan Pemkot Cirebon untuk menerima hibah dari pemerintah Jerman. Rencananya, hibah akan diberikan untuk pembangunan pengolahan sampah.

Perwakilan dari CDM Smith, Rafianty menjelaskan, untuk pemberian hibah dana pembangunan pusat pengolahan sampah, Kementerian PUPR sudah melakukan tahap seleksi untuk menentukan kabupaten/kota calon penerima hibah.

Pada tahap awal terjaring 10 kabupaten/kota. Setelah diseleksi lagi, terdapat 6 kabupaten/kota yang bakal terpilih. Salah satunya ialah Kota Cirebon.

“Peninjauan ini merupakan tahap studi kelayakan. Pemeriksaan lebih detail. Salah satu syarat yang paling penting adalah ketersediaan lahan. Kita ukur berdasarkan peruntukan teknologinya,” ungkap Rafianty.

Dikatakannya, ada dua alternatif teknologi yang rencananya akan digunakan dalam pengolahan sampah di TPA Kopiluhur, yakni insinerator dan Refuse Derived Fuel (RDF). Sederhananya, sampah akan dikonversi menjadi bahan bakar pengganti batubara.

“Kota Cirebon memiliki komitmen untuk menyediakan lahan 3-5 hektar yang dibutuhkan. Kita lihat lagi legalitasnya, karena butuh jaminan atau garansi bahwa lahan yang digunakan aman,” kata Rafianty.

Setelah melakukan peninjauan, Rafianty menilai, lahan yang tersedia di TPA Kopiluhur sudah laik dengan melihat kondisi lahan dan relatif stabil. “Kita cukup puas dan akan melanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu tahap ketiga di bulan ini,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati mengatakan, Pemerintah Kota Cirebon sudah berkomitmen menyediakan lahan dan persyaratan lain yang dibutuhkan untuk mendapatkan hibah dari Jerman tersebut.

“Makanya saat ini sambil berjalan, kita juga melengkapi legalitas formal status tanah TPA. Ada sebagian yang harus dihibahkan dari PD Pembangunan ke pemkot, agar semua lahan di TPA ini tersertifikat pemkot,” jelasnya.

Belum bisa dipastikan berapa besaran hibah yang akan digelontorkan pemeringah Jerman untuk pembangunan pengolahan sampah tersebut. Tapi pembangunannya sendiri ditargetkan bisa mulai pada 2023 mendatang. (Aming)

Komentar