oleh

Bahan Produksi Serba Naik, Petani Jamur Menjerit

Citrust.id – Desa Windujanten, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan merupakan penghasil jamur tiram utama di Kabupaten Kuningan.

Yayan, salah satu petani jamur tiram mengatakan, Desa Windujanten adalah penghasil jamur tiram yang masih aktif produksi hingga kini di tengah himpitan serba naiknya bahan dan biaya produksi.

Satu kali produksi untuk menghasilkan 1000 baglog mencapai Rp1 juta dengan perolehan 10 kg jamur perharinya dengan harga jual Rp10.000 per kilonya.

Berdasarkan temuan Citrust.id, di Desa Windujanten terdapat enam pengusaha jamur dengan akumulasi keseluruhan mampu menghasilkan lebih dari 250 kg jamur perharinya.

“Kalau punya saya paling menghasilkan 10 kg jamur per harinya, kalau punya Ade (pengusaha tiram lain) bisa mencapai 200 kg per hari,” ujarnya, Minggu (7/10/2018).

Selain tingginya modal dan biaya produksi, kendala yang kerap ia hadapi dan petani lain ialah cuaca yang tidak menentu. Hal ini menyebabkan pembibitan dalam baglog tidak maksimal bahkan banyak yang mati.

Durasi mengkukus baglog yang kurang maksimal juga sangat berpengaruh akan jamur yang dihasilkan. Untuk perawatan jamut tiram, relatif tidak terlalu sulit, cukup dengan menjaga kelembaban baglog yakni dengan disiram dan disemprot insektisida perminggunya.

Usaha yang tengah ditekuninya itu, ia berharap ada perhatian dari pemerintah setempat.

“Harapan akan adanya dukungan serta perhatian langsung dari pemerintah, terhadap petani jamur di Kuningan demi kelancaran dan terciptanya lapangan kerja bagi warga sekitar”, pungkasnya./evan

Komentar