oleh

Babad Cirebon Sarat Pesan Moral

Citrust.id – Pembacaan Babad Cirebon memberikan motivasi serta dorongan moral dan spiritual bagi masyarakat Kota Cirebon untuk tetap konsisten pada latar belakang sejarah budayanya.

Demikian diungkapkan Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, SH saat memberikan sambutan pada Pembacaan Babad Cirebon dalam rangka Hari Jadi Cirebon ke-650 di Keraton Kanoman, Minggu (1/9).

Azis mengatakan Babad Cirebon mengingatkan kembali kepada titik awal perjalanan sejarah berdirinya Cirebon sebagai pusat penyebaran Agama Islam olah para Wali Allah SWT.

“Babad Cirebon juga sebagai momentum mewujudkan keteguhan iman dan sikap takwa yang murni dan ikhlas. Berjuang menyebarkan ajaran Agama Allah SWT yang mengandung anjuran untuk menaati aturan jaga keabadian sampai generasi mendatang,” ungkap Azis.

Azis menambahkan sampai sekarang gambaran simbol-simbol bernafas Islam tersebut masih terpelihara dengan tradisi, budaya khas Cirebon yang mendominasi kehidupan masyarakatnya. Sebagai masyarakat Cirebon tentu sudah selayaknya harus memelihara pesan tersebut.

“Dengan menetapkan Hari Jadi Cirebon berdasarkan Tahun Hijriyah (tanggal 1 Muharam). Serta memegang teguh amanat leluhurnya hormaten, emanen ,mulyaken ing pusaka serta dikenal dengan wangsit Sunan Gunung Jati Yaitu Ingun titip Tajug lan Fakir miskin,” kata Azis.

Wali Kota secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Wakil Gubernur Jabar, H. Uu Ruzhanul Ulum yang menghadiri Babad Cirebon yang telah menjadi bagian panjang sejarah Cirebon.

Kehadirannya menjadi semangat agar masyarakat Kota Cirebon terus bangkit dan berinovasi dalam pembangunan.

Sementara Patih Keraton Kanoman, Pangeran Raja Mochamad Qadiran mengatakan Cirebon merupakan percampuran dari berbagai suku di Asia. Cirebon sejak lama sudah menjadi pusat penyebaran Agama Islam.

“Cirebon menjadi puser bumi di tatar Sunda. Kita ingatkan peristiwa awal berdirinya Cirebon dengan pembacaan Babad Cirebon. Seorang pemuda bernama Pangeran Walangsungsang putra Prabu Siliwangi melakukan babad alas kebon pesisir Cirebon,” ujar Qodiran.

Pembacaan Babad Cirebon, lanjut Qodiran menjadi cermin meneladani dan mempelajari riwayat hidupnya guna diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi pembacaan Babad Cirebon terus dilakukan agar senantiasa mengingat leluhur yang sudah membumikan Agama Islam di bumi Cirebon.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur Jabar, H. Uu Ruzhanul Ulum, Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, SH, Wakil Wali Kota, Dra. Hj. Eti Herawati, Sultan Anom XII Pangeran Raja Muhamad Emiruddin dan tamu lainnya. (Haris)

Komentar