oleh

Angka Kesehatan dan Korban Jiwa Arus Mudik Tiga Tahun Terakhir

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama jatuhnya korban jiwa dalam arus mudik maupun arus balik. Dari 3.048 kecelakaan yang tercatat di Posko Operasi Ketupat tahun 2015 misalnya, sebanyak 646 di antaranya menyebabkan korban meninggal dunia.

Lebaran tahun ini diwarnai dengan laporan meninggalnya belasan pemudik saat terjebak macet parah di Jawa Tengah. Dari tahun ke tahun, dampak kesehatan arus mudik selalu menjadi perhatian karena sering berujung pada jatuhnya korban.

Angka ini diklaim membaik dibandingkan arus mudik pada tahun-tahun sebelumnya. Pada 2014, tercatat 3.337 kasus kecelakaan dengan 722 korban meninggal, sedangkan pada 2013 tercatat 3.171 kasus kecelakaan dengan korban meninggal dunia pada 723 kasus, luka berat 1.126 kasus dan luka ringan 4.066 kasus.

Tentu saja, kecelakaan lalu lintas bukan satu-satunya dampak kesehatan setiap kali arus mudik dan arus balik berlangsung. Kekambuhan penyakit kronis maupun berjangkitnya serangan infeksi akut juga kerap terjadi saat para pemudik dalam kondisi letih, sehingga daya tahan tubuh melemah.

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan keluhan paling banyak ditemukan dalam setiap arus mudik dan arus balik. Dari 6.183 kunjungan ke posko mudik Kementerian Kesehatan pada H+5 lebaran 2014, serangan ISPA ditemukan pada 1.166 pemudik.

Myalgia atau nyeri otot berada di urutan berikutnya dengan 620 kasus, disusul gastritis (radang lambung) sebanyak 616 kasus, hipertensi atau tekanan darah tinggi sebanyak 525 kasus, demam 392 kasus, cephalgia (sakit kepala) 382 kasus, diare 377 kasus, conjungtivis (radang selaput mata) 71 kasus, serta jantung 69 kasus. (Net/CT)

Komentar