oleh

Anggota DPRD tak Setuju Cirebon Dianggap Zona Merah Teroris

CIREBON (CT) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, tidak setuju dengan pernyataan pengamat terorisme HM Nuruzzaman, yang menyatakan bahwa Kabupaten Cirebon adalah daerah zona merah teroris. mereka menilai, bahwa penangkapan teroris bukan hanya di daerah Cirebon, akan tetapi di daerah lain juga terjadi, Selasa (18/01).

“Saya tidak setuju. Kalaupun ada penagkapan teroris, itu bukan hanya di Cirebon saja. Tapi, bukan berarti kita berleha-leha. Kita harus tetap lakukan antisipasi. Itu terbukti, aparat kita sigap sekali. Bisa langsung melacak dan menagkap,” ujar Hj. Yuningsih, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon kepada CT.

Politisi PKB itu mengimbau, agar masyarakat lebih waspada terhadap warga pendatang. Jangan ragu untuk menegur, dan bahkan bila perlu langsung datangi dan tanyakan identitas dan latar belakangnya.

“RT RW harus waspada, manakala ada warga baru. Termasuk pendatang yang mendapatkan istri atau suami di Kabupaten Cirebon, tetap perlu diwaspadai. Apalagi kalau ada indikasi orang tersebut menutup diri. Tidak bergaul dengan masyarakat, tidak bersosialisasi. Kita langsung datangi, langsung minta kejelasan minta identitas. Tidak usah takut, keluarga orang tersebut tersinggung,” jelasnya.

Terkait peran ulama, Yuningsih menilai bahwa ulama sudah melakukan hal yang sebagaimana mestinya, yakni mensosialisasikan, dan diharap bisa memutus gerakan-gerakan radikal.

“Bukan kita antipati, tapi ini langkah antisipasi. Yang paling utama menjaga keluarga kita sendiri, jangan sampai terbawa. Naudzubillah, jangan sampai nanti kita antisipasi warga lain yang masuk Cirebon, ternyata warga kita sendiri yang menjadi kader, naudzubillah,” pungkasnya. (Riky Sonia)

Komentar