oleh

Ampo, Cemilan Tanah Liat Khas Cirebon yang Tinggal Sejarah

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Empal Gentong, Nasi Jamblang, Sambel Asem, Tahu Gejrot, sudah tidak asing lagi di telinga dan lidah orang Cirebon. Berbeda ketika menyebut nama Ampo, akan banyak orang bertanya-tanya. Makanan apa itu? Makanan kok terbuat dari tanah liat, apa tidak membuat sakit perut? Makan tanah? Apa yang dirasa? dan sederet pertanyaan-pertanyaan lain tidak akan selesai membahas Ampo yang sudah sangat sulit dijumpai.

Ngomong-ngomong soal Ampo, konon, makanan yang diolah dengan cara dipanggang ini sudah menjadi makanan tradisional yang dipercaya masyarakat Cirebon dapat menguatkan sistem pencernaan. Bahkan memakan tanah liat juga dipercaya sebagai obat yang dapat mengobati beberapa macam penyakit. Bahan dasar makanan ini murni terbuat dari tanah liat tanpa ada campuran bahan apapun. Ampo biasanya dikonsumsi sebagai makanan ringan atau camilan, terutama digemari oleh kalangan wanita yang sedang hamil.

Cara pembuatannya dan bahan bakunya tidak bisa sembarangan, melainkan harus berjenis tanah liat yang bertekstur lembut dan bebas dari pasir, kerikil, atau batu. Prosesnya, tanah liat dijemur hingga mengering dan selanjutnya ditumbuk halus menjadi tepung. Setelah ditumbuk, tanah disaring dan dicampur air hingga menjadi kalis dengan ciri tidak lengket di tangan lalu dikeringkan. Setelah kering, Ampo dibentuk bulatan lonjong menyerupai stik wafer.

Karena cemilan ini sudah langka, biasanya, orangtua akan mengenang apabila menghirup aroma tanah kering yang baru diguyur hujan dengan berkata: “Mambu ampo cah!” (Net/CT)

Komentar