oleh

Aktivis LSM Merah Putih: Agenda Mutasi Bukan untuk Balas Budi atau Balas Dendam

KUNINGAN (CT) – Banyaknya ketidakpuasaan pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) baik eselon III dan IV, dalam mengikuti rotasi atau mutasi yang digelar beberapa waktu lalu menuai polemik internal pemerintah sekretariat daerah. Pasalnya, kegiatan mutasi yang seharusnya menjadi sumber energi pejabat ASN untuk melakukan pelayanan terhadap masyarakat, malah menimbulkan banyak permasalahan.

“Terlepas adanya dugaan penitipan atau tindak gratifikasi pejabat yang mutasi, kami menilai pemerintah kurang menghitung komposisi pejabat ASN yang masuk dalam agenda mutasi ini,” kata aktivis LSM Merah Putih Boy Sandy Kartanegara, Selasa (22/02).

Sebelumnya, Boy mengutarakan, pribadinya berharap bahwa rotasi ini merupakan hasil kajian obyektif dari Baperjakat dan bebas dari “tekanan” siapapun.

“Artinya, Kalau mutasi atau rotasi masih dibayang-bayangi oleh penilaian subyektif, maka itu sama saja dengan memelihara kanker dalam tubuh birokrasi itu sendiri. Dan outputnya, dalam hal ini pelayanan kepada masyarakat bisa kurang maksimal,” kata Boy.

Ia menambahkan, Kabupaten Kuningan kini sedang membutuhkan birokrat yang punya gagasan, kreativitas, dan terobosan-terobosan agar bisa bersaing dengan kabupaten lainnya.

“Bukan birokrat yang hanya bisa menjual ‘nostalgia’ pilkada yang lalu,” jelasnya. (Ipay)

Komentar