oleh

Akhir 2016, Demokrat Mulai Buka Lowongan Bagi Caleg

JAKARTA Cirebontrust.com – Partai Demokrat akan memulai melakukan perekrutan bakal calon anggota legislatif (bacaleg) pada akhir 2016. Demokrat ingin mengetahui rekam jejak bacaleg sejak dini, sehingga pembukaan dilakukan sejak jauh jauh hari.

“Waktu tiga tahun ini hingga Pemilu 2019, kami yakini cukup untuk mengecek rekam jejak daya tahannya berpolitik,” kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca IP Pandjaitan, Jumat (25/06).

Hinca menjelaskan, rekrutmen dilakukan berjenjang sesuai tingkatan yakni DPRD kabupaten/kota, provinsi hingga DPR.

“Kami sebut istilahnya Demokrat memanggil kadernya. Kami putuskan sistemnya pada Rakernas (Rapat Kerja Nasional) bulan Oktober ini,” jelasnya.

Secara umum, dia mengatakan, kader yang menjadi bacaleg, langsung bekerja dengan panduan dari Demokrat. Kerja-kerja politik sebelum Pemilu 2019, menurutnya, harus dilakukan para bacaleg.

“Nanti disurvei, begitu seterusnya sampai ditemukan yang pas dan patut bertanding untuk menang,” katanya.

Dia menyadari banyak anggapan bahwa parpol kerap pragmatis, dengan merekrut artis atau tokoh-tokoh masyarakat hanya demi mendulang suara. Karena itulah, dia menegaskan, partainya berusaha menghindari pandangan itu.

“Kami belajar dari pengalaman dan berusaha dengan sangat keras keluar dari jebakan tersebut (parpol pragmatis). Itulah sebabnya, rekrutmen dilakukan sejak dini ke dalam partai,” tegasnya.

Dia menambahkan, para artis atau tokoh masyarakat yang direkrut sebagai bacaleg, diperlakukan sama dengan kader Demokrat.

“Sebuah keniscayaan mereka harus masuk pengkaderan yang terukur dan berkualitas. Tidak ada yang dibeda-bedakan,” imbuhnya.

Demokrat mendukung penuh adanya aturan pengetatan seseorang menjadi caleg dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyelenggaraan Pemilu.

“Kami setuju diperketat. Tujuannya tentu untuk menghasilkan caleg-caleg yang punya visi politik bernegara, mumpuni serta segaris arah partai,” katanya.

Dia enggan menyebut jumlah anggota legislatif dari Demokrat yang kemungkinan tidak memahami tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) di posisi masing-masing.

“Kami segera perbaiki segala kekurangan yang ada agar benar-benar siap menjadikan parlemen yang handal,” katanya. (Eros)

Komentar