oleh

Unswagati Wisuda 637 Sarjana, 49 Magister dan 14 Profesi Dokter

Citrust.id – Sebanyak 700 mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon yang terdiri dari 637 sarjana, 49 magister serta 14 profesi dokter melaksanakan wisuda Unswagati yang ke-50, Sabtu (28/4), di Auditorium Kampus I, Jalan Pemuda, Kota Cirebon.

Pada kesempatan itu, Rektor Unswagati, Dr H Mukarto Siswoyo, M.Si, mengatakan, dirinya bangga atas prestasi yang telah diraih alumni. Dirinya berharap alumni Unswagati menjadi bagian yang dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang sekarang berkembang di masyarakat.

“Kami senantiasa meningkatkan kualitas dalam menyelenggarakan pendidikan. Unswagati bertekad mendidik mahasiswa dengan kesungguhan agar mereka menjadi unggul sesuai bidang profesinya,” katanya.

Dijelaskan Rektor Mukarto, berdiri sejak tahun 1961, Unswagati telah meluluskan mahasiswa sebanyak 28.060 orang. Alumni Unswagati tersebar di seluruh Indonesia. Sebagian besar berada di Provinsi Jawa Barat. Pada umumnya, mereka menduduki posisi yang cukup strategis di berbagai instansi pemerintah maupun swasta.

Unswagati terus berupaya meningkatkan kualitas di berbagai aspek, baik akademik, pelayanan maupun output (alumni). Diharapkan pada masa yang akan datang Unswagati akan menjadi perguruan tinggi yang berkualitas secara nasional maupun internasional.

“Dalam proses belajar mengajar, Unswagati selalu berpedoman pada moto Leading in Learning Based on Local Wisdom sebagai pengejawantahan kearifan lokal menuju daya saing global,” ujar rektor.

Sementara, Direktur Kemahasiswaan Kemeristekdikti, Dr H Didin Wahidin, M.Pd, yang hadir mewakili Menteri Riset dan Teknologi, Prof H Mohamad Nasir, mengutarakan, wisudawan-wisudawati Unswagati termasuk orang yang beruntung. Pasalnya, tenaga kerja lulusan sarjana di Indonesia masih sedikit atau sekitar 11 persen.

“Para lulusan harus punya tanggung jawab membawa Indonesia maju, berkembang dan mampu bersaing dengan negara-negara lain,” katanya.

Didin juga mengingatkan, pendidikan bukan hanya menghasilkan tenaga kerja.

“Pendidikan juga mengandung keilmuan, pembentukan karakter, keindonesiaan dan globalisasi,” terangnya. /haris

Komentar