oleh

Ribuan Warga di Enam Desa Ikut dan Saksikan Carnival Haul Buyut Si Kuta

Cirebontrust.com – Sudah menjadi agenda yang ditunggu-tunggu ribuan warga di Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon, acara tradisi Haul Buyut Si Kuta di Desa Warugede, kecamatan setempat, khususnya warga di enam desa yang ikut dan menyaksikan Carnival itu, Minggu (21/05).

Sejak pukul 00.00 WIB dinihari warga mulai disibukan dengan menata berbagai hasil kreasi dengan mendesain berbagai fauna dengan menggunakan bahan yang dibentuk dengan ukuran tiga kali lebih bear dari berbagai fauna aslinya.

Bahkan tidak sedikit dari kelompok yang ikut carnival dengan membuat kreasi kereta kencana dengan berbagai bantuk dan jenis fauna, juga ada tokoh pewayangan dibuat patung berbahan kertas.

“Kegiatan ini sudah rutin digelar. Kami tidak membatasi peserta, dari mana saja mereka boleh ikut. Satu catatan setiap kelompok haru menjaga anggotanya sendiri agar tercipta kegiatan yang lancar,” jelas Ustaz Tawi.

Menurutnya, kegiatan di desanya terhitung tiga tahun ini, mulai semakin diminati oleh warga dari tetangga desa, terutama dari enam desa yang bertetanggaan dan jalur utama yang dilintasi dalam carnival tersebut.

“Seperti Desa Warujaya, Warukawung, Sindangmekar, Cikeduk, Cangkoak dan Kepunduan. Termasuk warga desa kami di Desa Warugede, semua terliubat dalam kegiatan hajat bersama ini,” katanya.

Diharapkan, melalui kegiatan yang digelar secara bersama dengan anggaran murni swadaya dari masyarakat tersebut, bisa terlaksana dengan lancar tidaka ada hal yang tidak diinginkan.

“Kami selalu berusaha saling mengingatkan, tujuan kegiatan ini adalah syukuran atas apa yang kita dapatkan dalan setahun yang kita lewati. Jadi, tidak ada lain semua pihak kami ajak untuk saling menjaga,” tandasnya.

Kagiatan carnival atau arak-arakan sendiri, belangsung sekitar 3 jam yang dimulai sekitar pukul 07.00 WIB dengan berjalan kaki keliling jalur utama di wilayah lima desa. Selain kegiatan carnival, masih ada kegiatan lain yakni pagelaran kesenian tradisional Cirebon Wayang Kulit dan Sandiwara. (Asna)

Komentar