oleh

Pekerja Migran Asal Indramayu 25 Tahun Hilang Kontak di Arab Saudi

Citrust.id – Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Indramayu, Sutinah binti Tarmun (43), warga Blok Dusun Janaka Desa Sumuradem Timur, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, hilang kontak dengan keluarga selama 25 tahun, setelah berpamitan untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga ke Arab Saudi sejak tahun 1993 lalu.

Hal tersebut disampaikan Tarmun (95), ayah kandung Sutinah saat mengadukan permasalahan anaknya ke pengurus Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, pada Jumat (18/05).

“Anak saya sejak tahun 1993 berpamitan yang kedua kalinya untuk bekerja ke Arab Saudi, namun hingga sampai saat ini tidak diketahui kabar beritanya,” kata Tarmun.

Tarmun menyampaikan, sebelumnya Sutinah di tahun 1989 pernah bekerja ke Arab Saudi melalui PT Perdana yang beralamat di Kampung Melayu, Jakarta Timur.

“Ini keberangkatan yang kedua kalinya, sebelumnya pada saat masih berusia 14 tahun anak saya direkrut dengan PJTKI yang sama bekerja sebagai TKW ke Arab Saudi selama 4 tahun,” jelasnya.

Tarmun melanjutkan, setelah kepergian anak pertamanya untuk yang kedua kali ke Arab Saudi, selang tujuh bulan ia mendapat kiriman surat melalui POS dari orang yang mengaku teman kerjanya Sutinah di daerah Tabuk, Arab Saudi.

Dalam isi suratnya menyebutkan bahwa Sutinah telah meninggal dunia dan Jenazahnya dimakamkan di daerah Tabuk.

“Pada saat saya terima surat sebenarnya saya tidak yakin kalau anak saya meninggal, karena surat tersebut seperti tulisan tangan Sutinah,” ujarnya.

Keluarga berharap kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri melalui KJRI di Jeddah bisa menemukan keberadaan anaknya yang selama ini ia nanti-nantikan kepulangannya.

Sementara, Ketua SBMI Cabang Indramayu, Juwarih, menyampaikan pihaknya masih menggali informasi dari keluarga terkait proses perekrutan keberangkatan Sutinah ke luar negeri.

“Sementara ini kami masih terus menggali informasi dan mengumpulkan dokumen-dokumen dari keluarga terlebih dahulu, sebelum kami mengadu ke pihak kementerian terkait,” pungkasnya. /didi

Komentar