oleh

Kualitas Layanan Kesehatan Kota Cirebon Salah Satu yang Terbaik di Jabar

Citrust.id – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, melaunching Program Layad Rawat sekaligus meresmikan Gedung Public Safety Center (Call Center 119), Jalan Sudarsono, Kota Cirebon, Rabu (14/11/2018).

Program Layad Rawat merupakan salah satu terobosan Pemerintah Kota Cirebon untuk lebih mendekatkan ke masyarakat dalam hal pelayanan kesehatan.

Melalui program tersebut, masyarakat yang memerlukan bantuan darurat, seperti kecelakaan, sakit jantung, stroke dan lain-lain bisa menghubungi call center 119. Setelah mendapat informasi, petugas akan mendatangi pasien lalu melakukan penanganan dengan segera.

Pada kesempatan tersebut, Ridwan Kamil, mengutarakan, dirinya yakin kualitas kesehatan masyarakat Kota Cirebon akan jadi salah satu yang terbaik di Jawa Barat.

Hal itu dikatakan bukan tanpa alasan. Semua lini permasalahan kesehatan masyarakat Kota Cirebon akan diselesaikan. Menurutnya, kualitas rumah sakit di Kota Cirebon sudah memadai. Kota Cirebon juga memiliki puskesmas yang sudah rawat inap.

Tak hanya itu, lanjut Ridwan Kamil, instrumen kesehatan Kota Cirebon kini dilengkapi program Rawat Layad bagi masyarakat yang memerlukan penanganan kesehatan tapi kesulitan untuk ke luar rumah.

“Melalui program Rawat Layad ini diharapkan dapat meningkatkan Usia Harapan Hidup masyarakat Kota Cirebon,” ujarnya.

Sementara, Pj Walikota Cirebon, Dedi Taufik, mengungkapkan, sebelumnya program serupa sukses diterapkan di Kota Bandung. Program Rawat Layad juga sesuai arahan gubernur dengan konsep amati, tiru dan modifikasi.

Sebelummya, imbuh Dedi, Kota Cirebon sudah memiliki layanan kedaruratan, yakni call center 112. Layanan tersebut akan terintegrasi dengan call center 119.

“Kami akan terus mendorong program Rawat Layad jadi lebih baik lagi,” tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Edi Sugiarto, mengatakan, program Rawat Layad Call Center 119 siap melayani masyarakat 24 jam. Operator dan petugas standby dibagi tiga shift dalam sehari.

Selain itu, layanan juga dilengkapi tiga unit mobil ambulan di gedung Public Safety Center dan 22 unit di masing puskesmas.

“Usai mendapat laporan dari masyarakat, petugas akan mendatangi masyarakat. Setelah itu, petugas akan mendiagnosa pasien apakah bisa langsung ditangani di tempat atau dirujuk,” jelasnya. /haris

Komentar