oleh

Herman Senjaya: Majalengka Butuh Kondusivitas untuk Membangun

MAJALENGKA (CT) – Butuh suasana yang aman dan kondusif, untuk mencapai tujuan sebuah pembangunan yang sudah direncanakan, karenanya masyarakat Kabupaten Majalengka, harus memberikan kesempatan terhadap pemerintah untuk menjalankannya.

Hal tersebut, disampaikan salah seorang tokoh masyarakat Majalengka yang juga mantan Sekda Majalengka, H. Herman Senjaya. Menurutnya, berkumpul mengeluarkan pendapat, mengkritik kebijakan penyelenggaraan pemerintahan boleh dilakukan selama apa yang disampaikannya proporsional dan kritiknya konstruktif untuk kemajuan proses pembangunan.

Dikatakannya, kritik tersebut bukan untuk menjatuhkan seseorang, apalagi dilatarbekalangi rasa dendam. Bila kritik yang disampaikan sifatnya menghujat personal dan bukan pada kebijakan, itu yang tidak sehat dengan alasan apapun.

“Bila orang ingin populer di masyarakat, ingin menunjukan jati diri, banyak cara yang sehat tanpa harus menghujat dan menyinggung personal. Cari cara yang lebih elegan, agar mendapat simpati masyarakat,” kata Herman Senjaya kepada CT, Rabu (03/02).

Saat ini, menurut Herman pemerintah sedang giat-giatnya memacu pembangunan di Kabupaten Majalengka yang dampaknya akan sangat dirasakan oleh masyarakat Majalengka pula. Karenanya, masyarakat harus mendukung penuh apa yang sedang dilakukan pemerintah tersebut.

“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk hidup rukun saling menghargai dan saling menghormati,” imbuh Herman.

Masih menurut Herman, investasi ataupun kunjungan wisata akan tumbuh manakala ada jaminan keamanan dari pemerintah dan masyarakatnya.

Sebaliknya, bila suasanya tidak nyaman dan aman serta masyarakatnya terus terprovokasi pihak-pihak tidak bertanggungjawab yang menghendaki suasana tidak kondusif, maka jangan harap investasi akan tumbuh di Majalengka.

“Bila ingin berpolitik, berpolitiklah dengan baik dan sehat jangan dengan cara menghujat atau menjatuhkan lawan dan ikuti aturan. Bila ingin populer cari cara yang elegan dan baik,” tegas Herman. (Abduh)

Komentar