oleh

Berkat JKN-KIS, Cuci Darah Nyaman Hati pun Tenang

Citrust.id – Tidak pernah terbayangkan oleh Suparnasir Sugiarto, 49 tahun, warga Wanasaba Lor, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon saat dokter mendiagnosa ia punya penyakit gagal ginjal. Penyakit itu mengharuskannya melakukan cuci darah (hemodialisa) sejak Maret 2018.

Gagal ginjal merupakan kondisi di mana ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring cairan dan sisa-sisa makanan. Saat kondisi itu terjadi, kadar racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di dalam tubuh. Hal itu dapat berakibat fatal jika tidak dilakukan penanganan medis.

Dalam kesehariannya, Suparnasir terbiasa menggunakan manfaat Program JKN-KIS untuk melakukan cuci darah seminggu dua kali di Rumah Sakit Ciremai Kota Cirebon. Suparnasir Sugiarto merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU). Ia bekerja sebagai seorang wiraswasta.

Suparnasir sangat bersyukur dengan adanya program JKN-KIS yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Program JKN-KIS sangat membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan seperti dirinya.

Suparnasir juga memberi apresiasi terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan dalam hal ini Rumah Sakit. Menurutnya, selama menjalani cuci darah rutin, ia mendapatkan pelayanan yang sangat baik dari dokter dan perawat.

“Program JKN-KIS sangat membantu saya. Biaya cuci darah saya yang besar ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Saya jadi tidak khawatir dengan biaya cuci darah yang harus saya keluarkan,” Rabu (26/12).

Suparnasir pun menyampaikan harapannya terhadap Program JKN-KIS yang telah berjalan sejak tahun 2014 itu. Dirinya berharap program JKN-KIS dapat dikelola secara berkualitas dan berkesinambungan.

Selain itu, ia berharap bagi masyarakat Indonesia yang belum menjadi peserta JKN-KIS agar segera mendaftarkan menjadi peserta Program JKN-KIS karena program itu memiliki banyak sekali manfaat. Iuran yang dibayarkan membantu peserta lain yang membutuhkan.

“Terima Kasih BPJS Kesehatan. Terima kasih peserta JKN-KIS,” tutupnya. /haris

Komentar