oleh

Berangkat Salat Ashar, Jemaah Haji Kab. Cirebon Meninggal‎ Dunia

Citrust.id – Jemaah haji asal Kabupaten Cirebon meninggal dunia di Madinah pada Selasa (31/07) sore waktu Arab Saudi. Jemaah haji yang diketahui bernama Daklan (58) warga Blok Karanganyar, RT 09 RW 03, Desa Beringin, Kecamatan Pangenan itu meninggal akibat menderita sakit.

Ketika itu, Daklan hendak berangkat dari hotel bersama istrinya, Jaenab (42) serta jemaah lainnya menuju Mesjid Nab‎awi untuk melaksanakan salat Ashar.

Namun, setelahnya tiba di mesjid, Daklan merasakan sakit di bagian perut. Sontak, Daklan pun langsung kembali ke hotel untuk mendapatkan pertolongan medis.

Namun, takdir berkata lain. Nyawanya tidak bisa tertolong. Daklan meninggal dunia selang tiga hari keberadaannya di Arab Saudi untuk melaksanakan rukun Islam ke lima tersebut.

“Pas kejadian meninggal keluarga langsung dapat kabar dari KBIH. Bapak di kubur hari Rabu (01/08) kemarin di pemakaman khusus haji dekat Mesjid Nabawi,” terang Nanang Marzuki (22), anak semata wayang Daklan dan Jaenab kepada Citrust.id di kediamannya, Kamis (02/08).

Sebelum meninggal, Daklan memang mempunyai riwayat penyakit diabetes yang cukup parah selama 1 tahun. Bahkan 6 bulan sebelum kebarangkatannya untuk berhaji, badan Daklan kurus kering digerogoti penyakit tersebut, sampai-sampai nafsu makannya bekurang.

Akan tetapi, disaat bergelut dengan penyakitnya. Daklan sempat berwasiat kepada keluarganya, bahwa dia ingin meninggal di tanah suci, mengikuti jejak ibu kandungnya pada musim haji 2011 silam.

Wasiat Daklan tampaknya di dengar oleh sang pencipta. Mendekati keberangkatan, Daklan sembuh dari penyakitnya. Sampai-sampai dia lolos dari tes kesehatan, dan diperbolehkan berangkat haji.

“Bapak sempat dirawat di beberapa rumah sakit. Tapi, saat mendekati keberangkatan, bapak seperti dapat keajaiban. Badannya sehat, hingga lolos tes kesehatan,” ungkap Nanang.

Keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Daklan, bahkan sang istri, menurut keterangan keluarga terlihat tegar, dan tetap semangat melaksanakan rentetan ibadah haji.

“‎Keluarga ikhlas. Ibu pun saat di telepon kelihatan tegar. Malah merasa senang, karena bapak di makamkan di sana. Setiap hari didoakan jutaan orang,” tandas Nanang. /riky sonia

Komentar