oleh

Banyak Pasar Modern, Pedagang Pasar Tradisional Keluhkan Omzet Turun

Citrust.id – Maraknya pasar modern yang menjual sandang pangan dan papan hingga tingkat kecamatan di Kabupaten Majalengka, dikeluhkan para pedagang pasar tradisional karenan secara tidak langsung membuat omzet mereka menurun.

“Biasanya satu bulan jelang Ramadan, kami sudah ramai pembeli atau maremaan, namun sekarang masih sepi karena mungkin banyak toserba baru dan pembeli tertarik belanja ke sana,” kata Eti, salah seorang pedagang pakaian dan kelontongan di pasar tradisional Talaga, Minggu (01/04).

Menurutnya, bagi para pedagang pakaian dan kelontong, dengan adanya supermarket sekelas toserba yang menjual harga grosir dan ritel atau eceran hingga tingkat kecamatan, membuat persaingan dengan pasar tradisional dan menurunkan omzet pedagang.

“Pembeli zaman sekarang apalagi anak mudanya, tentu lebih memilih ke Toserba walaupun kami menjual barang yang sama dan harga bersaing, bahkan terkadang lebih murah,” ungkapnya.

“Belum ditambah kondisi pasar yang kumuh, becek, membuat pembeli semakin malas ke pasar tradisional, pemerintah harusnya segera merevitalisasi biar nyaman,” ungkap dia.

Hal senada diungkapkan Aceng, pedagang tradisional lainnya, menurutnya apabila tidak dilindungi peraturan atau kebijakan pemerintah, sangat sulit pasar tradisional bersaing dengan pasar modern.

“Minimarket saja ada di kecamatan yang pelosok sudah membuat pedagang pasar turun omzet. Apalagi sekarang sampai ada sekelas Toserba yang menjual grosir dan eceran, membuat pedagang pasar tradisional semakin sulit bersaing. Harusnya ada pembatasan pasar modern baik jumlah maupun jam operasionalnya. Sekarang di tingkat kecamatan saja minimarket sudah ada yang 24 jam,” tukas dia. /abduh

Komentar